Rasio Zoom
Zoom : Seperti yang sudah disinggung tadi ada dua jenis zoom dalam kamera digital pocket (tidak berlaku untuk kamera DSLR). Produsen biasanya mengiklankan kameranya dalam bentuk zoom total, jadi hati-hati. Zoom Optical adalah tipe zoom yang murni oleh lensa kamera, sedangkan zoom digital adalah tipe zoom yang dilakukan dengan memanipulasi gambar dengan software di dalam kamera dan zoom digital akan mengorbankan resolusi dari gambar (menurunkan resolusi). Sebisa mungkin hindari penggunaan zoom digital. Jadi pilih kamera yang memberikan optical zoom yang sebesar mungkin.
ISO : ISO adalah satuan kesensitivan sensor (film) kamera terhadap intensitas foton/cahaya. Pengaturan ISO seringkali diperlukan sesuai kondisi cahaya yang tersedia. Oleh karena itu kamera dengan opsi pengaturan berbagai harga ISO diutamakan dalam memilih kamera. Besar pilihan ISO yang umum dalam kamera digital saat ini dari 100 hingga 1600.
Lensa : Lensa berfungsi bagaikan kornea dari mata kita. Oleh karena itu memilih kamera dengan lensa yang baik tentu saja menjadi pertimbangan yang baik pula. Leica dan Carl Zeiss adalah dua merk terkenal dalam dunia optik kamera yang layak dipertimbangkan.
Baterai : Pilih kamera dengan baterai Li-on (lithium ion) yang sangat praktis dan tahan lama (baik waktu operasional maupun umur pakai) dibanding jenis baterai lainnya pada saat ini. Baterai jenis ini juga biasanya disertai charger yang memudahkan pengisian kembali arus listrik ke dalam baterai.
Media penyimpan file : Pertimbangkan jumlah gambar yang ingin lu ambil dalam satu kali penyimpanan. Media penyimpan 2GB mampu menyimpan file gambar hingga sekitar 500 untuk kamera 10 Mega pixels.
Fitur dan Kemudahan operasi : Pertimbangkan fitur-fitur lain yang menarik, seperti jenis-jenis program pengambilan foto, pengaturan saturasi/white balance/dll, support software. Pertimbangkan kemudahan pengoperasiannya.
jarak fokus lensa kamera
amera SLR (single-lens reflex) atau Kamera refleks lensa-tunggal adalah kamera yang memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera dengan sama persis seperti apa yang ia lihat. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film. (NESW4586)Daftar isi [sembunyikan]
1 Komponen Kamera SLR
1.1 Pembidik
1.2 Jendela Bidik
1.3 Lensa
1.4 Macam-macam lensa
1.4.1 Fokus
1.5 Kecepatan rana
1.6 Diafragma
2 Depth of Field
3 Pencahayaan
4 Perkembangan Kamera SLR
5 Pranala luar
6 Referensi
[sunting]
Komponen Kamera SLR
[sunting]
Pembidik
Salah satu bagian yang penting pada kamera adalah pembidik (viewfinder). Ada dua sistem bidikan, yaitu:
jendela bidik yang terpisah dari lensa (Viewfinder type)
bidikan lewat lensa (Reflex type).
Kamera SLR, sesuai dengan namanya (Single Lens Reflex), menggunakan sistem bidikan jenis kedua. Mata fotografer melihat subjek melalui lensa, sehingga tidak terjadi parallax, yaitu keadaan dimana fotografer tidak melihat secara akurat indikasi keberadaan subjek melalui lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak. Keadaan parallax ini pada dasarnya terjadi pada pemotretan sangat close up dengan menggunakan kamera viewfinder.
[sunting]
Jendela Bidik
Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang di dalamnya tercantum banyak informasi dalam pemotretan. Jendela bidik memuat penemu jarak (range-finder), pilihan diafragma, shutter speed, dan pencahayaan (exposure).
[sunting]
Lensa
Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (film). Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.
[sunting]
Macam-macam lensa
Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung.
Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.
Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.
[sunting]
Fokus
Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
[sunting]
Kecepatan rana
Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik.
Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik.
Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup.
Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).
Speed cepat
Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.
Speed lambat
Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).
jark fokus lensa
Jarak fokus atau jarak pumpun (bahasa Inggris: focal length) adalah ukuran jarak antara elemen lensa dengan permukaan film (atau sensor digital) pada kamera.
Lensa dengan panjang fokal besar akan memberikan sudut pandang yang sempit sehingga sebuah objek pada jarak jauh akan nampak menjadi lebih besar di dalam foto. Sebaliknya lensa dengan panjang fokus kecil memberikan sudut pandang tangkap lebih luas dan menyebabkan objek mendapat porsi lebih kecil di dalam foto. Panjang fokal yang bisa berubah-ubah sering diistilahkan dengan zoom (perbesaran)
kinerja dan peran penting lensa kamera
Kamera
Tidak seperti yang diiklankan penjualnya, ukuran Megapiksel sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Dua Megapiksel sudah lebih dari cukup untuk kamera digital poket. Daripada membeli kamera bermegapiksel terlalu besar, lebih baik utamakan fasilitas seperti autofokus, optical zoom, pengatur shutterspeed, bukaan, dan pajanan, atau white balance.
Kamera tipis dirancang hanya untuk alasan kepraktisan. Ada efek samping dari hal ini, yaitu masalah kualitas. Kamera tebal besar bagaimanapun akan menghasilkan gambar lebih baik daripada kamera tipis dan ringan.
Kamera telepon seluler sebesar apapun Megapikselnya akan menghasilkan gambar buruk. Lebih baik gunakan kamera poket biasa, walaupun harganya lebih murah.
[sunting]
Scanner
Jika tidak untuk diolah lebih lanjut, ketajaman 300 dpi sudah cukup. Daripada membeli scanner yang lebih tinggi daripada itu, lebih baik mempertimbangkan scanner dengan fasilitas pemindaian negatif film.
Perhatikan jamur putih di permukaan kaca scanner. Scanner mahal berjamur tidak kalah buruk kualitasnya dibanding scanner murahan.
Scanner memiliki banyak keterbatasan. Terkadang lebih baik memotret langsung suatu benda dengan kamera daripada menggunakan scanner.
[sunting]
Monitor
Monitor mahal tidak terlalu berguna jika tidak menggunakan setting warna dan gamma yang benar. Akibatnya pengguna lain yang tidak mengikuti setting monitor anda mungkin akan melihat gambar tersebut dalam keadaan buruk.
Monitor kecil
Gunakan fasilitas makro (jika tersedia) saat memotret benda kecil atau mengambil tekstur dari dekat.
Bersihkan bagian luar lensa dengan pembersih yang disarankan. Hindari membersihkan dengan cairan apapun. Bagian dalam kamera biasanya sudah dirancang untuk tidak dibersihkan.
Kamera adalah benda ringkih, ikuti buku petunjuk dengan teliti dan rawat dengan benar.
untuk laptop walaupun mahal akan mempersulit kerja dan menyakiti mata. Walaupun terkesan lebih murahan, lebih baik gunakan yang daya pandangnya luas.
[sunting]
Bekerja dengan alat
[sunting]
Kamera
Pastikan fisik anda dalam keadaan bugar saat memotret.
Tripod mini sudah dijual dengan harga murah. Hasilnya jauh lebih baik daripada fasilitas antishake yang disediakan kamera.
ISO bukanlah ukuran kualitas gambar. Sebaliknya semakin tinggi angka ISO, semakin pecah gambar yang dihasilkan. Gunakan ISO tinggi hanya untuk memotret di tempat yang minim cahaya.
Hati-hati dengan shutterspeed di bawah 1/30 detik. Pertimbangkan menggunakan tripod atau blitz.
Cahaya memegang peran penting saat memotret. Atur sedemikian rupa agar hasilnya maksimal.
[sunting]
Scanner
Jika memindai hasil cetakan seperti majalah, stiker, atau tabloid, gunakan descreen
JIka tidak membutuhkan tujuan khusus, sebaiknya hindari mengoreksi warna scanner. Set brightness, contrast, dan color balance ke 0.
Daripada memutar gambar dengan software yang bisa menyebabkan kerusakan gambar, lebih baik perbaiki posisi gambar di dalam scanner.
[sunting]
Memaksimalkan piranti lunak
Pastikan perangkat lunak pengolah gambar anda selalu up to date. Tetapi pertimbangkan pula kadang versi terbaru hanya akan berisi fasilitas yang memberatkan komputer anda tanpa pernah dimanfaatkan.
Jika menggunakan produk adobe, manfaatkan fasilitas adobe gamma loader yang akan muncul saat pertama kali memasang di komputer. Ikuti petunjuknya dengan teliti.
Manfaatkan fasilitas cropping, brightness-contrass adjustment, dan color balance dengan baik. Hasilnya sering di luar dugaan.
[sunting]
Kompresi gambar:JPG, GIF, PNG, atau SVG?
Masing-masing jenis kompresi memiliki karakterstik tersendiri. Misalnya JPG memiliki kompresi yang merusak kualitas gambar. GIF dan SVG efektif untuk mengkompresi gambar vektor.
Untuk kompresi lossy seperti JPG, perhatikan bahwa semakin kecil file yang dihasilkan, semakin buruk kualitas gambar.
[sunting]
Memaksimalkan kinerja anda
Buat perencanaan sebelum bekerja. Perencanaan yang baik mengefisienkan waktu anda dan membuat karya tidak kehilangan arah.
Retouch sehalus apapun akan mudah ketahuan. Hindari jika tidak perlu.
Bekerjalah dalam suasana hati baik, karena mood akan terlihat jelas di hasil kerja anda.
Telitilah detail sekecil apapun.
rasio zoom
esolusi gambar : Resolusi gambar secara umum dinyatakan dalam satuan Mega Pixel, yang menyatakan kuantitas maksimum pixel untuk setiap image yang dihasilkan dari kamera. Penerapannya adalah semakin besar pixel semakin besar ukuran gambar yang mampu dicetak pada kualitas optimal.Jadi belum tentu kita membutuhkan kamera dengan mega pixel yang besar. Sebagai contoh, hubungan antara mega pixel dan ukuran gambar guideline :Image dengan ukuran 3888 x 2592 pixel = 10Mpixels mampu dicetak maksimal dengan resolusi optimum pada ukuran 54 inch x 36 inch (137cm x 92 cm) dengan resolusi 72 pixel/inch.
Jumat, 28 November 2008
Rabu, 26 November 2008
Langganan:
Postingan (Atom)